![]() |
| Presiden Soekarno di alun-alun Malang (MFA-FB) |
Dalam rangkaian HUT Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIPI) ke-44, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato kontroversi terkait relasi Islam dan Arab. Ia dengan tegas menyatakan, kalau masuk Islam jangan jadi orang Arab.
"Kalau kau mau jadi Hindu, jangan jadi orang India. Kalau kau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab. Kalau kau mau jadi orang Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan susila budaya Nusantara yang kaya raya ini." ujar Mega sebagaimana dilansir Republika, Selasa (10/1/17).
Pidato yang disampaikan oleh Ketua Umum PDIP ini menerima jawaban dari banyak pihak. Padahal, sebagaimana diungkap dari aneka macam sumber yang valid, banyak sekali data dan fakta yang memberikan tugas sentral orang-orang keturunan Arab dalam menggapai kemerdekaan bangsa Indonesia.
Salah satunya sebagaimana diungkap Ustadz Mohammad Fauzil Adhim melalui akun resmi fesbuknya.
1953. Indonesia masih miskin dikala itu; masih menata setelah ratusan tahun dijajah. Ketika Bung Karno berpidato di alun-alun kota Matang, lihatlah siapa yang mengawal dan menjaganya. Mereka yaitu orang-orang Arab yang sudah melebur menjadi bab dari bangsa Indonesia.
Adalah Ahmad Baagil, Abdul Aziz Mahri, AR Bahanan dan Ubud Bahanan. Salah satu pengawal tersebut yaitu tetangga Ustadz 'Abdullah Hadrami yang dia memanggilnya Ami Abdul Aziz Mahri, tetapi lebih terkenal di lingkungannya dengan panggilan Ajis Petek.
Ini hanya salah satu fragmen sejarah. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia juga dilakukan di rumah orang Arab yang banyak menyumbangkan hartanya bagi negeri ini. Rumah tersebut kemudian dihadiahkan oleh pemiliknya, yakni Faradj bin Said Awad Martak kepada negara.
Kalau kemudian banyak di antara kita yang tidak mengenalnya, alasannya yaitu sejarah tidak ditulis secara utuh. Seolah mengabaikan tugas besar orang-orang yang sudah nyata-nyata berjasa.
Lambang Garuda Pancasila? Orang etnis Arab juga yang merancang desainnya hingga menjadi ibarat sekarang. Dia yaitu Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang merupakan sultan Pontianak keenam.
Al-Qadri merupakan salah satu fam habaib di Indonesia. Ini hanyalah sekelumit cerita, biar mengingatkan kita bahwa saudara-saudara kita etnis Arab sudah sejak awal menjadi satu dalam gelegak usaha di negeri ini.
Dan tentu saja, goresan pena dan data ini bukan dalam rangka mengerdilkan tugas pejuang yang berasal keturunan negeri selain Arab. [Tarbawia/Om Pir]
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


0 komentar:
Posting Komentar