Ayo Luruskan Niat, Tegakkan Kebenaran, Keadilan Kemakmuran di Indonesia untuk Kehidupan yang lebih baik dan sejahtera

Jumat, 08 Februari 2019

Renungan Bagi Penumpuk Harta Yang Tamak: Inilah Harta Kita Yang Sebenarnya

Saudaraku
bila direnungi, nyatanya harta kita yang bahwasanya cuma 3 aja, selainnya benar harta kita namun hakikatnya bukan harta kita karna kebanyakan harta sejatinya cuma kita tumpuk aja dan juga sanggup jadi bukan kita yang menikmati, cuma sekadar dipunyai aja.

3 harta sejati yang kita nikmati, itupun menikmati sedangkan aja ialah:

1. santapan yang kita makan
santapan yang di kulkas belum tentu kita yang menikmati seluruh. santapan yang di gudang belum tentu kita yang menikmati seluruh. duit yang kita simpan buat beli santapan belum tentu kita yang menikmati.

kala menikmati santapan juga ini cuma sesaat dari keseharian kita, cuma melewati pengecap dan juga tenggorokan sebentar saja

2. baju yang kita pakai
tercantum kemudahan yang kita gunakan serupa sepatu, kendaraan dan rumah kita. ini yang kita nikmati. hendak namun inipun sedangkan aja karna baju sanggup lama sebaliknya rumah hendak diwariskan

3. sedekah
ini merupakan harta kita yang sesungguhnya, amat bermanfaat di akkhirat nanti. inipun kemudian sebentar dari genggaman kita di dunia
selainnya harta yang kita tumpul hakikatnya bukan harta kita, kita tidak menikmatinya ataupun cuma menikmati sesaat aja. semisal menumpuk harta:

rumah terdapat 2 ataupun 3, yang kita nikmati utamanya cuma satu rumah saja
duit tabungan di bank beratus - ratus juta ataupun miliyaran, yang kita nikmati cuma sedikit aja selainnya kita cuma kita simpan
memiliki kebun yang luas, mempunyai toko yang besar, cuma kita nikmati sesaat saja

inilah yang diartikan hadits, harta sejati cuma 3. rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻣَﺎﻟِﻰ ﻣَﺎﻟِﻰ – ﻗَﺎﻝَ – ﻭَﻫَﻞْ ﻟَﻚَ ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚَ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻠْﺖَ ﻓَﺄَﻓْﻨَﻴْﺖَ ﺃَﻭْ ﻟَﺒِﺴْﺖَ ﻓَﺄَﺑْﻠَﻴْﺖَ ﺃَﻭْ ﺗَﺼَﺪَّﻗْﺖَ ﻓَﺄَﻣْﻀَﻴْﺖَ

“manusia mengatakan, “hartaku - hartaku. ” beliau bersabda, “wahai manusia, apakah benar engkau mempunyai harta? bukankah yang engkau makan hendak sirna begitu aja? bukankah baju yang engkau kenakan pula hendak usang? bukankah yang engkau sedekahkan hendak kemudian begitu aja? ” (hr. muslim nomor. 2958)

riwayat yang lain,
ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻣَﺎﻟِﻰ ﻣَﺎﻟِﻰ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻟِﻪِ ﺛَﻼَﺙٌ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻞَ ﻓَﺄَﻓْﻨَﻰ ﺃَﻭْ ﻟَﺒِﺲَ ﻓَﺄَﺑْﻠَﻰ ﺃَﻭْ ﺃَﻋْﻄَﻰ ﻓَﺎﻗْﺘَﻨَﻰ ﻭَﻣَﺎ ﺳِﻮَﻯ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻬُﻮَ ﺫَﺍﻫِﺐٌ ﻭَﺗَﺎﺭِﻛُﻪُ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ

“hamba mengatakan, “harta - hartaku. ” bukankah hartanya itu cumalah 3: yang beliau makan dan juga hendak lenyap, yang beliau kenakan dan juga hendak usang, yang beliau beri yang sesungguhnya harta yang beliau kumpulkan. harta tidak hanya itu hendak lenyap dan juga diberi pada orang - orang yang beliau tinggalkan. ” (hr. muslim nomor. 2959)

bukan berarti seseorang muslim wajib miskin dan juga dihentikan kaya. namun gunakanlah kekayaan tersebut buat membela agama dan juga membikin kau senang yang sejati sebagaimana perintah agama

“bahagia sejati merupakan membikin teman bahagia”

sebagaimana ungkapan indah
أسعد الناس من أسعد الناس

“as’adunnaasi man as’adan naasa”

“manusia amat senang merupakan yang membikin insan yang lain bahagia”

pakai harta buat menolong orang lain

“semakin kaya, terus menjadi dermawan. bukan terus menjadi tingkatkan style hidup”

tidak kurang ingat harta tersebut kita sisihkan buat anak - dan cucu kita bagaikan peninggalan yang cukup untuk mereka semoga mereka tidak meminta - minta dan juga hidup layak. [2]

terus menjadi renta umur kita harusnya kita siuman harta yang kita tumpuk hendak kita tinggalkan dengan kematian. bukannya terus menjadi tamak mengumpulkan harta dan juga melupakan bekal akhirat

inilah yang diingatkan oleh rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam
ﻳَﻬْﺮَﻡُ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﺗَﺒْﻘَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﺛْﻨَﺘَﺎﻥِ ﺍﻟْﺤِﺮْﺹُ ﻭَﺍﻷَﻣَﻞُ

“jika insan berposisi di umur tua, terdapat 2 wacana yang tersisa menurutnya: budbahasa tamak dan juga banyak angan angan. ” (hr. ahmad, 3: 115, dishahihkan oleh syaikh syu’aib   (AL) arnauth)

sangat banyak dalil menimpa fitnah/tes harta yang membikin insan lalai dan juga kurang ingat akn akhirat. gampang - mudahan kita dilindungi dari fitnah ini. amin






( sumber: muslimafiyah. com )

Sumber http://islamsosialmedia.blogspot.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Copyright © Ayo Luruskan | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Free Blogger Templates