Ayo Jalan Terus ! - Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspedisi Ekspres Indonesia (Asperindo) mengeluhkan tingginya tarif kargo udara. Tarif angkutan logistik memakai pesawat itu disebut terus mengalami kenaikan.
Asosisasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) juga mengeluhkan mahalnya tarif tol Trans Jawa.
Kondisi kondisi tersebut menciptakan para pelaku perjuangan di bidang logistik menjerit.
Seperti apa fakta selengkapnya? Silakan baca pada isu selanjutnya.
Ketua Umum Asperindo Mohamad Feriadi menyebut kenaikan tarif kargo udara sudah naik hingga 300%. Kenaikan terjadi semenjak Juni 2018 hingga Januari 2019.
"Persentase kenaikan total mencapai lebih dari 300%. Makanya tinggi sekali. Kenaikan itu terjadi pertama semenjak Juni 2018. Sampai Januari ini naik dua kali total 300% lebih," katanya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Pihaknya sebagai pengusaha logistik tentu sangat terbebani dengan kondisi tersebut. Pasalnya mereka cukup mengandalkan kargo udara yang disediakan maskapai penerbangan.
"Asperindo itu ialah asosiasi perusahaan jasa pos logistik Indonesia. Karena karakteristik kami ialah ekspres maka kami banyak melaksanakan pengiriman jasa memakai pesawat," jelasnya.
Pihaknya, kata ia tidak menduga akan terjadi kenaikan jasa kargo udara secara signifikan.
"Maskapai sudah melaksanakan kenaikan tarif berkali-kali. Sampai Januari pun bila saya bicara Garuda, di bulan Januari ini saja sudah melaksanakan kenaikan hingga dua kali," sebutnya.
Ketua Umum Asperindo Mohamad Feriadi mengatakan, ia bersama para anggotanya sedang mencari cara menghadapi kondisi tersebut. Mereka berencana untuk patungan mencarter pesawat. Hal itu diperkirakan sanggup menciptakan ongkos logistik lebih murah.
"Nanti kita akan lihat ya bahwa dengan memakai charter flight (pesawat) mudah-mudahan harganya jauh lebih sanggup diterima oleh anggota Asperindo," katanya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Rencana tersebut pun masih terus dibahas guna mengakali mahalnya tarif kargo udara. Namun pihaknya berupaya itu sanggup diimplementasikan sesegera mungkin.
Menurutnya nanti biaya carter akan diurus melalui koperasi yang dibuat asosiasi tersebut.
"Asperindo punya koperasi dan bekerja sama dengan salah satu operator dan ini nanti anggota akan pakai melalui koperasi Asperindo," sebutnya.
Namun pihaknya masih ingin duduk bareng pengusaha maskapai untuk membicarakan mahalnya tarif kargo pesawat.
Wakil Ketua Umum Aptrindo Nofrisel menyampaikan mahalnya tarif tol menciptakan ongkos operasional pengiriman naik dua kali lipat dibandingkan lewat Jalan Pantura. Kenaikan 2 kali lipat itu sangat signifikan.
"Intinya kita sanggup bandingkan selama ini hanya sekitar Rp 500-an ribu atau Rp 600-an ribu, kini sanggup Rp 1 juta lebih, kan cukup siginifikan," katanya usai melaksanakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Pengusaha logistik meminta tarif tol Trans Jawa diturunkan alasannya dianggap kemahalan. Salah satunya ALI meminta tarif turun hingga 50%.
"Biaya tol, bila kita suruh bayar nggak sanggup segitu, setengahnya, (tarif turun) bila sanggup setengahnya," kata Wakil Ketua Umum ALI Mahendra Rianto usai melaksanakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Dia juga meminta supaya tol yang sudah usang beroperasi sanggup menyesuaikan penurunan tarif.
"Kedua ada sesi-sesi yang memang bahwasanya memang sudah usang digunakan (tarifnya) dikurangi dong, misalnya (ruas tol) Jakarta-Cikampek, sudah berapa tahun itu mestinya diturunin. Kemudian (tol) Jagorawi sudah dari tahun 78/80 ya, turunin gitu lho," sebutnya.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4417212/pengusaha-menjerit-kargo-udara-naik-300-dan-tol-mahal/4
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


0 komentar:
Posting Komentar